Masalah Kantor Jadi Masalah Kantong
Niat hati, sih, ingin rutin menabung, apa
daya kantor nggak mendukung. Selain gaji sering telat masuk, bonus pun nggak jelas
kapan datangnya. Belum lagi, asuransi kesehatan harus ditanggung sendiri.
Merasa
mengalami masalah-masalah tersebut, tapi masih berat untuk resign? Tenang.. Semua
ada solusinya, kok.
1 Gaji Sering Terlambat
Keterlambatan
masuknya gaji pasti terasa banget di kantong, apalagi jika terjadi berulang
kali setiap bulan. Di saat menghadapi masalah seperti ini,
kita boleh menggunakan dana darurat. Namun, pastikan kita menggantinya kembali
ketika gaji sudah masuk.
Lalu bagaimana jika kita nggak punya dana darurat? Mau nggak mau, kita
harus mengurangi pengeluaran yang sifatnya hiburan dan menurunkan gaya hidup
kita agar bisa lebih hemat. Yang wajib diingat, jangan hilangkan pos untuk
menabung, minimum 10% dari gaji
yang kita terima.
“Cewek lajang idealnya memiliki
tabungan dana darurat yang besarnya tiga kali pendapatan bulanan. Namun jika
kertelambatan gaji selalu terjadi dan kita belum berpikiran untuk resign,
sebaiknya besar dana darurat yang disiapkan lebih besar lagi. Selain bisa
dipakai ketika gaji belum masuk, dana darurat berguna ketika terjadi hal
mendadak, seperti PHK, sakit atau kecelakaan, dan musibah keluarga.”
2 Tanpa Bonus
Dalam perencanaan keuangan, bonus termasuk
penghasilan tahunan yang digunakan untuk meng-cover pengeluaran tahunan, seperti PBB rumah, STNK kendaraan, iuran
tahunan kartu kartu kredit, dan premi asuransi. Sisanya, bisa dialokasikan
untuk investasi atau tabungan berlibur.
Jika
kantor nggak memberikan bonus, kita harus mengalokasikan pengeluaran tahunan
dari penghasilan bulanan. Contohnya, untuk biaya STNK mobil Rp 1.800.000, kita
harus menyisihkan Rp 150.000 per bulan dari gaji.
“Jangan
sampai kita nggak punya dana ketika harus membayar pengeluaran tahunan dan
akhirnya berutang. Lebih baik sisihkan setiap bulan dari penghasilan. Pastikan
membuat anggaran yang jelas agar tahu berapa besar dana yang harus disisihkan
untuk pengeluaran bulanan, tahunan, termasuk tabungan dan investasi.”
3 Tidak Ada Dana Pensiun
Keuntungan adanya tunjangan dana pensiun dari
kantor adalah bertambahnya tabungan hari tua kita. Namun, ada atau tidaknya tunjangan
tersebut nggak memengaruhi kewajiban kita berinvestasi untuk persiapan pensiun, tuh.
“Setiap
orang perlu menyiapkan dana pensiun sedini agar bisa mendapat jumlah yang
diinginkan. Jika hanya mengandalkan Jamsostek atau dana pensiun dari
perusahaan, belum tentu cukup untuk memenuhi kebutuhan kita di masa mendatang
setelah pensiun. Apalagi jika kita berniat pensiun dini.”
4 Tidak Menyediakan
Asuransi Kesehatan
Asuransi kesehatan adalah hal yang wajib
dimiliki setiap orang meskipun merasa jarang sakit. Jika kantor nggak
menyediakannya, mau nggak mau kita harus membelinya sendiri.
“Kita
nggak pernah tahu kapan akan sakit. Kalau nggak memiliki asuransi kesehatan,
kita harus mengeluarkan biaya tak terduga yang cukup besar ketika sakit.
Apalagi jika butuh rawat inap atau operasi. Tentu saja akhirnya malah bikin
keungan kita berantakan.”
Pastikan
mencari tahu terlebih dahulu produk asuransi yang akan kita pakai. Sesuaikan
dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan kita. Jika saat
ini penghasilan dirasa belum terlalu besar, pilih asuransi dengan kelas kamar
yang tidak terlalu mahal. Yang
perlu diingat, jika kita belum memiliki tanggungan, nggak perlu tergiur
memiliki asuransi jiwa.
5 Dinas Luar Tanpa Uang
Saku
Mendapat tugas ke luar kota atau luar negeri
dengan uang saku minim—atau bahkan nggak ada sama sekali—memang sangat
menyebalkan. Nggak bisa dihindari, kita pun harus menggunakan dana pribadi.
“Jika
dana yang disediakan terbatas, sebisa mungkin kita menyesuaikan agar nggak
perlu mengeluarkan biaya pribadi. Namun jika tetap kurang atau malah nggak
mendapat sepeser pun dari kantor, kita bisa menggunakan uang pribadi yang
memang sudah dialokasikan untuk itu.”
Coba
perkirakan seberapa sering kita akan ditugaskan ke luar kota atau luar negeri,
lalu siapkan tabungan untuk membiayai kebutuhan kita itu. Jika kita hobi
traveling, anggarannya bisa disatukan dengan tabungan untuk berlibur.
Kalaupun belum punya, kita bisa
menggunakan bonus tahunan atau dana yang biasanya disisihkan untuk biaya
entertainment. Jumlah yang harus disiapkan sebaiknya lebih besar jika ada
tradisi membawakan oleh-oleh bagi rekan kerja. Tapi pastikan kegiatan membeli
oleh-oleh nggak menjadi beban keuangan kita, ya...
6 THR Datang di Hari Raya
Lain
Umumnya, THR memang diberikan sekali dan
serentak saat Lebaran. Bagi karyawan yang tidak merayakan Lebaran, hal yang
harus dilakukan adalah menyimpan THR tersebut untuk digunakan pada hari raya
yang memang dirayakannya.
“Kita
bisa menabungnya di rekening terpisah agar tidak terpakai. Atau jika ingin
lebih aman lagi, kita bisa menyimpannya dalam bentuk deposito. Menjelang hari
raya, barulah uang tersebut kita cairkan.”
THR
berguna untuk menambah dana karyawan ketika akan mempersiapkan hari raya.
Karena itu, sebaiknya jangan digunakan untuk hal lain meskipun THR datang di
waktu yang sangat jauh dari hari raya yang kita rayakan. Hindari berhutang
untuk kebutuhan konsumtif ya.
Comments
Post a Comment