Be a Smart Women to handle Family Finance
Sebagai seorang wanita, kita
punya banyak tugas dan tanggung jawab yang kadang tidak terasa menjadikan
wanita memiliki kemampuan multitasking
yang hebat..siapa yang setuju? Hehe..
Tugas ini mencakup mengurus suami, mengurus anak, mengurus keuangan
keluarga, melakukan pekerjaan as a
carrier woman, dan menjaga dirinya agar tetap cantik luar dan dalam..I know it’s not easy, but I do believe God
create us with the capability to do all of these things.
Dalam hal keuangan wanita lebih
sering memegang tugas untuk mengatur keuangan keluarga dibanding laki-laki, dan
laki-laki lebih banyak bertugas untuk mendapatkan penghasilan yang nantinya
akan diolah oleh sang istri, bagaimana-bagaimananya lebih banyak diserahkan pada
wanita (belanja, bayar-bayar tagihan, dll).
Sebenarnya dalam hal mengurus
keuangan keluarga sangat diperlukan kerjasama antara suami dan istri, itu sebabnya
saat saya berdiskusi soal keputusan perencanaan keuangan harus ada kesepakatan
antara suami dan istri.
Para wanita yang berperan murni
sebagai ibu rumah tangga juga bisa belajar banyak hal, tidak harus terisolasi
dari dunia luar, mengetahui perkembangan yang terjadi (contoh: harga logam mulia naik, bunga deposito yang paling tinggi, jenis-jenis reksadana, dll) dan juga cara bagaimana mengelola keuangan dengan
baik, sehingga semua kebutuhan keluarga terpenuhi. Banyak artikel keuangan, website khusus wanita, dan social media seperti twitter yang bisa
dijadikan sarana untuk belajar.
Ada beberapa hal dasar yang penting untuk diketahui dengan jelas:
Know where the money goes.
Kita harus tau penggunaan setiap
uang yang ada. Itu salah satu tanggung jawab penting, ibarat kata istri adalah ‘Menteri
Keuangan’ keluarga maka ia harus bisa menjelaskan pos-pos anggaran belanja
keluarga misal: pos rumah tangga (makanan, groceries,
listrik, air, dll), pos pribadi (pakaian, transportasi, entertainment, dll ),
pos sosial (persembahan/zakat, bantuan keluarga, dll). Nanti bisa dilihat dan
dievaluasi, apakah ada yang perlu ditambah atau malah dikurangi.
Know when to say ‘Yes’ and when to say ‘No’.
Wanita yang juga memegang peranan
sebagai seorang ibu, harus tau kapan berkata ‘Ya’ dan kapan berkata ‘Tidak’. Saat
anak meminta sesuatu yang memang penting dan available atau sudah direncanakan, maka kita bisa mengatakan ‘Ya’. Tapi
jika apa yang diminta tidak penting atau dapat mengganggu keuangan keluarga
(kecil-kecil bisa jadi bukit, lho..) maka tegaslah untuk berkata ‘Tidak’ dan
jelaskan alasannya. *saya pernah menulis
tentang ibu yang tidak bisa berkata tidak saat anaknya minta uang jajan setiap
hari (jumlahnya cukup besar saat dihitung perbulan dan dibandingkan dengan gaji
sang bapak), sehingga sang ibu harus berhutang dan bahkan menunggak pembayaran sekolah.
Oh ya, jangan lupa harus tau kapan berkata 'Ya' dan 'Tidak' pada diri sendiri saat ada sale/discount, hehe..
Know what family goals.
Sebagai seorang istri dan ibu
kita juga harus bisa berdiskusi dengan suami mengenai tujuan jangka pendek,
jangka menengah dan jangka panjang keluarga (cth: dana pendidikan anak, dana pensiun,
dana pembelian rumah, dll) agar kita bisa mempersiapkan hal-hal yang diperlukan,
berapa dana yang harus ditabung/diinvest, kapan harus disiapkan. Hal ini bisa membuat kita lebih ready and focus.
I do respect all women, wife and
mother who really care about their family, take in charge and responsible for
their family. Women are created to be a helper..Be a positive and smart woman! ;)
Image taken from here
Comments
Post a Comment