Apakah Anda Tahu Kesehatan Keuangan Anda?



Adalah sebuah kesempatan yang luar biasa bagi saya karena bisa melakukan Financial Check Up pada puluhan orang selama lebih dari setahun ini menjadi Financial Advisor di AFC Financial Check Up.

Begitu banyak pelajaran yang bisa didapatkan dengan melakukan Financial Check Up ini dan saat ini saya akan berbagi sedikit J

Banyak orang datang tanpa tau harus bagaimana dan berbuat apa, tapi berita baiknya mereka telah mengambil langkah penting yaitu BERTANYA.

Kita biasa berbicara mengenai banyak hal di pertemuan awal, mengenai apa yang mereka rasa menjadi permasalahan dalam keuangan mereka, apa yang telah mereka lakukan selama ini, apa hasilnya dan apa tujuan keuangan yang penting bagi mereka di masa yang akan datang.

Ada 2 tipikal orang yang saya temui:
  • Mereka yang tidak tau kondisi keuangan mereka. Mereka ini lebih fokus pada hal-hal seperti investasi.
  • Mereka yang merasa kondisi keuangan mereka tidak sehat, tapi tidak tahu harus  bagaimana menyehatkannya.

Yang mana yang lebih baik dari kedua tipikal diatas?

Jujur harus saya katakan, is better the one who aware kondisi keuangannya tidak sehat dan INGIN TAHU bagaimana menyehatkannya. Selama saya melakukan Financial Check Up tidak pernah ada satu orangpun yang sudah sehat semua, kebanyakan ada 3-4 rasio keuangan yang tidak sehat. Mereka yang merasa tidak sehat lebih terbuka untuk berdiskusi dan menerima informasi, mereka sadar bahwa mereka perlu tau persis bagian mana dalam keuangan mereka yang tidak sehat, Apakah total hutang dan cicilan bulanannya terlalu besar? Apakah tidak punya tabungan? Apakah sudah memiliki proteksi/insurance? Apakah cashflow minus (pengeluaran lebih besar dari pemasukan)?

Mereka tau bahwa ada proses yang harus dijalani dahulu untuk menyehatkan hal-hal dasar yang penting, yang harus dilakukan dengan Perencanaan Keuangan yang benar : Membuat Perencanaan Pelunasan Hutang, Menambah tabungan untuk Dana Darurat, Membuat Asuransi Jiwa dengan Uang Pertanggungan yang sesuai kebutuhan, Mengatur Cashflow supaya tidak minus.

Investasi yang baik dilakukan pada saat hal-hal dasar sudah dipersiapkan dengan baik, ibarat rumah hal-hal tersebut adalah pondasi. Pondasi sebuah rumah harus kokoh agar segala sesuatu yang dibangun diatasnya tidak mudah roboh pada saat terjadi hujan, angin, panas matahari, dll. Jadi investasi adalah hal akhir yang akan dilakukan setelah pondasi kuat, dan memiliki tujuan keuangan jelas (jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang).
  
Saya akan share 2 dari case yang pernah saya handle:
  1. Single, Wanita, Gaji 5.3 juta, Usia 27 thn. Aset 1 M, Tidak memiliki Hutang, Saving 750 ribu, 10 Asuransi (Jiwa & Kesehatan).
  2. Single, Wanita, Gaji 15 juta, Usia 29 thn. Aset 480 juta, Hutang CC 40 juta, No Saving, No Life Insurance.

Saya akan ulas sedikit hasilnya, as summary Client 1, yang tidak sehat hanya di bagian Insurance, karena memiliki Insurance lebih dari apa yang dibutuhkan (baca Life Insurance? Need or Not?). Akumulasi Aset sudah baik, sudah bisa saving, dan tidak memiliki hutang konsumtif. Solusi Client 1 : Dibantu untuk membereskan Asuransi-asuransinya dan bisa segera mulai berinvestasi untuk Tujuan Keuangannya. Client 2, tidak sehat dalam beberapa hal, punya hutang konsumtif (Credit Card), tidak punya alokasi saving, pengeluaran lebih besar dari pemasukan. Solusi Client 2 : Dibantu untuk dibuatkan Plan Pelunasan Hutang, Alokasi Saving untuk Dana Darurat, Pengaturan Cashflow (penurunan beberapa pos pengeluaran) baru kemudian setelah Hutang Lunas dan Minimum Dana Darurat terpenuhi, investasi dimulai.

Terlihat bahwa gaji lebih besar tidak menjamin kondisi kesehatan keuangan seseorang lebih baik daripada orang yang memiliki gaji lebih kecil.

Apakah Anda merasa bahwa jika Anda memiliki uang 500 juta ditabungan, berarti Anda sehat keuangannya? Sorry, maybe you’re not : kalau Aset Anda hanya itu, maka Aset Anda terlalu likuid dan tidak optimal, apalagi untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang.

Apakah Anda merasa bahwa jika Anda memiliki Aset 5 M, berarti Anda sehat keuangannya? Sorry, maybe you’re not, kalau ternyata 4.5 M dalam bentuk Property, Aset Lancar anda terlalu sedikit dan berbahaya pada saat terjadi keadaan darurat karena Aset Likuid Anda terbatas, hal ini bisa menyebabkan Anda berhutang/menjual Aset Property Anda.

Just Do Your Financial Check Up as soon as possible!

Image taken from here

Comments

Popular posts from this blog

Good Habits vs Bad Habits

Kenapa Perempuan Harus Cerdas Ngatur Keuangan?

[Bisnis] Yuk Mulai Bisnis Kamu!