Life Insurance? Need or Not? (Part 1)
Apakah kita akan
membawa ban cadangan dimobil kita, walau TIDAK PASTI kita akan memerlukannya
dijalan?
Apakah kita akan
mengunci pintu rumah kita, walau TIDAK PASTI ada orang tidak dikenal masuk ke
rumah kita?
Apakah kita akan
menyekolahkan anak kita, walau TIDAK PASTI anak kita akan berhasil
disekolahnya?
Saya yakin hampir
semua dari kita menjawab YA untuk beberapa pertanyaan diatas.
Pertanyaan selanjutnya
apakah kita akan membeli Asuransi Jiwa untuk sumber income keluarga kita, karena
SUDAH PASTI sumber income keluarga kita
akan meninggalkan kita suatu saat nanti, cepat atau lambat?
Jika
jawaban untuk pertanyaan terakhir adalah TIDAK atau BELUM TENTU, maka mari kita
renungkan sejenak beberapa hal penting yang merupakan dasar yang menjadikan
Asuransi Jiwa penting dalam suatu Perencanaan Keuangan Keluarga:
- Asuransi Jiwa dibutuhkan oleh setiap orang yang memiliki nilai ekonomis/sumber income dan memiliki orang lain yang bergantung pada dirinya. Dalam banyak kasus, seorang laki-laki yang sudah menikah adalah sumber income keluarga dan keluarganya yaitu Istri dan Anak adalah orang-orang yang bergantung pada dirinya.
- Asuransi Jiwa dibutuhkan selama atau dalam jangka waktu sampai orang yang bergantung/tanggungan bisa mapan/mandiri, dalam hal ini jika Anak (tanggungan terkecil) yaitu pada saat Anak sudah lulus kuliah atau bisa bekerja sendiri dan menjadi sumber income untuk dirinya, sehingga tidak bergantung lagi pada orang tuanya.
- Jika keluarga sudah memiliki investasi rutin untuk mencapai tujuan-tujuan keuangan keluarganya (Dana Pendidikan Anak, Dana Pensiun, dll), maka Asuransi Jiwa yang uang pertanggungannya cukup akan membuat investasi-investasi tersebut tetap bisa berjalan sesuai Perencanaan Keuangan yang sudah disusun dengan baik dan benar.
Dari
beberapa hal diatas seharusnya ada yang bisa disimpulkan yaitu:
Asuransi
Jiwa yang benar seharusnya memiliki Uang Pertanggungan yang besarnya akan cukup
untuk memenuhi kebutuhan hidup orang-orang yang ditinggalkan oleh Tertanggung.
Jika besarnya Uang Pertanggungan dari Asuransi Jiwa yang anda miliki hanya cukup
untuk beberapa tahun kebutuhan hidup atau malah hanya beberapa bulan, maka
perlu dipertanyakan guna Asuransi Jiwa tersebut karena tidak sesuai dengan
tujuan awalnya.
Jika Anak berusia 5 tahun maka lama proteksi atau dana yang
dibutuhkan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup adalah kurang lebih untuk 20
tahun lagi (Asumsi usia mapan = 25 tahun).
(to be continue)
Comments
Post a Comment