Q & A Investasi
Q & A ini dimuat di Tabloid Prioritas Desember 2011
Menurut pandangan anda investasi seperti apa yang akan menjadi
trend di 2012? Mengapa?
Sebenarnya investasi dalam perencanaan keuangan akan selalu disesuaikan dengan tujuan keuangan yang diinginkan (jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang) dan profil resiko investor tersebut (konservatif, moderate, agresif). Contoh: Tabungan dan deposito itu untuk jangka pendek, untuk jangka menengah dan panjang bisa menggunakan logam mulia, reksadana campuran dan reksadana saham.
Sebenarnya investasi dalam perencanaan keuangan akan selalu disesuaikan dengan tujuan keuangan yang diinginkan (jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang) dan profil resiko investor tersebut (konservatif, moderate, agresif). Contoh: Tabungan dan deposito itu untuk jangka pendek, untuk jangka menengah dan panjang bisa menggunakan logam mulia, reksadana campuran dan reksadana saham.
Bagaimana dengan segi keamanan dari investasi tersebut?
Setiap investasi yang ada memiliki resiko, semakin besar return maka
semakin tinggi resiko (high risk
high return). Contoh reksadana saham karena isinya terdiri dari saham-saham
maka akan fluktuatif/naik turun sesuai harga saham yang merupakan isi reksadana
saham tersebut. Logam Mulia juga memiliki resiko naik turun, dan cenderung
menjadi naik harganya pada saat pasar modal sedang mengalami penurunan baik
karena pengaruh mikro maupun makro. Tabungan dan Deposito secara resiko memang
sangat kecil, namun resikonya adalah value/nilainya
yang akan menurun karena return yang diberikan dibawah inflasi/kenaikah harga yang ada. Untuk
berbagai jenis investasi yang saat ini marak ditawarkan diluar sana sebaiknya
perlu dipelajari dan dianalisa dengan baik terlebih dahulu, badan
hukumnya/legalnya, orang-orang yang mengelola investasi, bagaimana cara membeli
dan mencairkan.Jadi jangan sampai tertipu oleh investasi yang tidak jelas dan
hanya berupa janji, tidak ada hitam diatas putih, tidak jelas mekanismenya dan
bisa jadi tidak legal.
Apakah pengaruh krisis global yang akan mempengaruhi investasi
tersebut?
Setiap investasi akan terpengaruh dengan adanya krisis, baik
lokal maupun global, hanya besar pengaruhnya yang berbeda-beda. Pasar Modal
kita akan terpengaruh dengan adanya krisis yang terjadi di negara/bagian negara
lain, terutama yang memang memiliki pengaruh besar seperti Amerika dan Eropa,
dan itu tidak bisa dihindari. Namun memang perlu disadari bahwa saat ini
investor yang ada dipasar modal kita lebih banyak adalah pemodal/investor
asing, sehingga tidak heran jika ada krisis atau profit
taking maka
otomatis IHSG kita akan turun, karena dana yang diperjual belikan jumlahnya
besar. Sehingga sebenarnya salah satu tanggung jawab dari kita masyarakat
Indonesia juga untuk menjadi investor bagi negara kita sendiri, dimana paralel
kita bisa mencapai tujuan keuangan kita, terutama tujuan jangka panjang (Dana
Pendidikan Anak, Dana Pensiun). Dan yang penting yang perlu diingat adalah
dalam perencanaan keuangan yang benar, semua investasi sudah mempunyai jangka
waktu masing-masing, misal reksadana saham akan dipakai 5 tahun lagi, maka
selama belum mencapai target waktu tersebut, maka kita tidak perlu terlalu
kuatir atau takut pada saat ditengah-tengah harganya naik turun, karena kita
juga melakukan investasi secara rutin (bulanan) sehingga kita melakukan
pembagian resiko dengan cost
averaging. Karena resiko tidak bisa dihindari, tapi bisa dikelola dengan
baik.
Image taken from here
Comments
Post a Comment