Bedah Kasus Yuk! (Family)


Artikel ini dimuat di majalah HerWorld edisi May 2013

Permasalahan Kirana (nama samaran), 35, marketing manager, sudah berkeluarga dengan dua anak
- Mempunyai unit link sejak lima tahun lalu, tapi selama dua tahun terakhir tidak pernah melakukan top up karena kondisi keuangan sedang pas-pasan. Alasannya, ia baru membeli rumah jadi banyak keperluan rumah baru yang menyita tabungan.
- Belum mempunyai asuransi jiwa karena selama ini masih mengandalkan asuransi jiwa dari unit link tersebut.
- Pengeluaran terbesar terdapat pada pos uang sekolah anak, yang besarnya mencapai sekitar 25 % dari pengeluaran total per bulan.
- Dana darurat yang cash (A) besarnya hanya 4,5 x pengeluaran bulanan. Sisa tabungan sekitar 4 x (A), dititipkan kepada orang tua untuk diputar dalam bentuk saham dan setiap bulan ia menerima hasilnya.

Harapan Kirana dan keluarga:
-Jangka pendek : ingin mempunyai asuransi jiwa (karena asuransi kesehatan dari kantor suaminya sudah mencukupi) dan dana liburan.
-Jangka panjang : ingin mempunyai dana pensiun dan dana pendidikan anak untuk sekolah hingga perguruan tinggi (selama ini uang masuk sekolah TK/ SD diambil dari bonus tahunan suami)

Keterangan:
  • Pendapatan keluarga per tahun : Rp 153 juta
  • Tidak ada cicilan, kartu kredit selalu dilunasi tiap bulan. Rumah dan mobil milik pribadi, keduanya sudah lunas.
  • Setiap tahun bisa menabung sekitar 2 %.

Dari data-data yang diberikan ada beberapa hal penting yang perlu menjadi perhatian Kirana dan keluarga :
·          Dana Darurat
Berdasarkan informasi bahwa saat ini sudah memiliki Dana Tunai/Aset Lancar yang jumlahnya mencapai 4.5 x pengeluaran bulanan. Untuk sebuah keluarga yang memiliki 2 anak, Dana Darurat sebaiknya bisa mencapai 9-12 kali pengeluaran bulanan. Sehingga keluarga Kirana bisa secara rutin mengalokasikan tabungan, karena saat ini saving yang dilakukan masih 2% (saving ratio idealnya minimum 10% dari penghasilan). Dana Darurat harus dalam bentuk Aset Lancar, yaitu aset yang mudah dicairkan, mudah diakses dan aman. Dana Darurat tidak ditujukan untuk mendapatkan return yang tinggi, sehingga tidak tepat jika dialokasikan ke produk investasi yang high risk, karena jika pada saat darurat dibutuhkan dan ada dalam bentuk produk investasi maka akan butuh waktu untuk dicairkan dan bisa dalam keadaan harga turun dan berakibat kerugian/loss.
·          Hutang
Keluarga Kirana sudah cukup baik dalam mengelola hutang, karena Rumah dan Mobil yang dimiliki sudah lunas dan juga tidak memiliki hutang konsumtif (kartu kredit selalu dilunasi tiap bulan). Dalam Financial Planning yang boleh dimiliki adalah Hutang Produktif (hutang untuk membeli aset yang nilainya meningkat secara waktu/berpengaruh terhadap produktifitas), itupun dengan batasan tertentu yaitu maksimal 30% dari penghasilan, karena jika melebihi batas ideal tersebut bisa mengganggu cashflow, dan bisa menyebabkan timbulnya hutang konsumtif (hutang untuk membeli barang-barang yang nilainya menurun/habis dikonsumsi).
·          Asuransi
Asuransi yang dimiliki merupakan asuransi yang memiliki nilai investasi. Yang perlu diperhatikan adalah apakah asuransi yang sekarang dimiliki sudah memenuhi kebutuhan keluarga. Jika Kirana dan suami sama-sama bekerja maka kedua-duanya membutuhkan Asuransi Jiwa yang besar Uang Pertanggungannya harus dihitung dengan benar, seharusnya Uang Pertanggungan bisa mengcover kebutuhan hidup tanggungan/anak sampai usia mapan/lulus kuliah. Untuk Asuransi Kesehatan harus dimiliki untuk setiap anggota keluarga, karena setiap orang memiliki resiko terhadap penyakit yang mengharuskan untuk dirawat inap. Yang perlu menjadi catatan adalah jangan menutup atau membuka asuransi jika belum mengetahui kebutuhan asuransi dengan benar, lakukan Financial Check Up dan perhitungan terlebih dahulu.
·          Tujuan Keuangan
o    Dana Pendidikan Anak
Dari data yang diberikan terlihat bahwa kedua anak keluarga Kirana sudah memasuki usia sekolah sehingga ada di porsi pengeluaran (uang sekolah, antar jemput, katering). Kirana menyatakan bahwa uang sekolah merupakan pos pengeluaran terbesar (25% dari total pengeluaran per bulan).  Dana Pendidikan Anak merupakan salah satu tujuan keuangan utama sebuah keluarga pada saat membuat Financial Plan, hal ini dikarenakan jumlahnya yang cukup besar dan merupakan tujuan yang mencakup jangka pendek sampai dengan jangka panjang. Oleh karena itu sebaiknya keluarga Kirana mulai membuat plan untuk Dana Pendidikan Anak, dimulai dari TK-Kuliah, dimana anak akan disekolahkan, karena biaya pendidikan dan kenaikannya saat ini sangat bervariasi tergantung pilihan sekolahnya. Dengan melakukan perhitungan terhadap kebutuhan dana pendidikan, maka keluarga dapat mengetahui berapa jumlah yang harus ditabung (untuk jangka pendek) dan diinvestasikan (untuk jangka panjang), sehingga dana pendidikan anak dapat terpenuhi dengan baik sesuai harapan dan kemampuan orang tua. Pendidikan merupakan bekal penting bagi anak-anak, itu sebabnya mengapa Dana Pendidikan perlu menjadi prioritas bagi setiap orang tua.
o    Dana Pensiun
Tujuan keuangan yang juga sangat penting adalah Dana Pensiun, karena tidak bisa dihindari bahwa kita akan bertambah tua dan akan memasuki usia tidak produktif. Pertanyaannya darimana kita memenuhi kebutuhan hidup dari usia pensiun sampai dengan kita meninggal dunia? Pada umumnya atau secara rata-rata usia bisa mencapai 70-75 tahun, sehingga kurang lebih ada 20 tahun kita masih akan hidup setelah pensiun. Jika kita masih mampu bekerja maka kita akan mendapatkan penghasilan walau biasanya penghasilan yang didapatkan tidak sebesar pada saat usia produktif, namun jika ternyata karena kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan kita tidak bisa bekerja lagi maka kita tidak akan mendapatkan penghasilan sama sekali. Apakah kemudian kita akan bergantung hidup pada orang lain? Pada anak-anak kita yang juga sudah memiliki tanggung jawab terhadap keluarga mereka? Inilah mengapa kita perlu mempersiapkan Dana Pensiun yang akan menjadi passive income di masa pensiun, dana ini yang akan digunakan utuk memenuhi kebutuhan bulanan kita, paling tidak kebutuhan primer. Dana Pensiun perlu dihitung dengan benar sehingga diketahui jumlah investasi bulanan / tahunan / lumpsum (sekaligus) yang harus dialokasikan mulai dari sekarang sampai dengan usia pensiun. Semakin dini dana pensiun disiapkan maka semakin kecil dana yang harus dialokasikan, karena investasi akan terkait dengan jangka waktu investasi. Itu sebabnya lebih baik menyiapkan perencanaan Dana Pensiun mulai dari usia produktif/sudah memiliki penghasilan sendiri.
o    Dana Liburan
Dana Liburan merupakan tujuan yang lebih sering bersifat jangka pendek, karena biasanya dilakukan setiap tahun.Untuk tujuan jangka pendek disiapkan dalam bentuk tabungan atau bisa juga dalam bentuk deposito bulanan yang di-roll over bulanan. Langkah yang harus disiapkan adalah menentukan budget/anggaran untuk setiap liburan yang akan dilakukan, kemudian menyisihkan tiap bulan untuk mencapai nilai tersebut, atau jika memiliki penghasilan tahunan (THR, Bonus, dll) maka bisa menggunakan dana tersebut. Untuk Dana Liburan jangka menengah-panjang, maka harus dibuat plan karena perlu diperhitungkan faktor kenaikan biaya/inflasi, dan bisa dicapai dengan cara berinvestasi.


Image taken from here

Comments

Popular posts from this blog

Good Habits vs Bad Habits

Kenapa Perempuan Harus Cerdas Ngatur Keuangan?

[Bisnis] Yuk Mulai Bisnis Kamu!