Financial Tips for Entrepreneur (Part 1)

Image credit by www.entrepreneurcoach.com

Sebelum membangun rumah kita perlu membuat blueprint dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) sehingga kita tahu bangunan seperti apa yang akan dibangun, apa saja yang dibutuhkan dan berapa biayanya. Begitu juga dengan bisnis, kita tidak hanya perlu ide bisnis, tapi juga perlu business plan.

Menjadi entrepreneur saat ini menjadi hal yang diinginkan oleh banyak anak muda yang kreatif dan memiliki ide bisnis. Sebagian bahkan memilih untuk tidak menjadi karyawan, walau tidak sedikit yang menjadi entrepreneur sembari menjalankan pekerjaannya sebagai karyawan. 

Pondasi suatu bisnis perlu dibangun sejak dini sehingga pada saat bisnis menjadi besar pondasinya cukup kuat untuk menahan beban dan tantangan yang ada. Saya mempelajari ini pada saat meng-handle laporan keuangan dari business client dan bekerja langsung bersama business owner

Berikut beberapa tips dan hal yang perlu dipersiapkan & diperhatikan terkait keuangan agar bisnis yang dibangun bisa sustain and grow:

Cashflow Projection.
Di dalam business plan yang perlu ada adalah cashflow projection yang memperlihatkan proyeksi pemasukan dan pengeluaran-pengeluaran apa saja yang dibutuhkan dalam bisnis tersebut sehingga bisa diketahui jumlah profit yang akan dihasilkan serta kapan Break Even Point (BEP) yaitu saat modal kembali. Cashflow projection akan menjadi panduan/guideline pada saat kita menjalankan bisnis dan dijadikan acuan pada saat kita melakukan evaluasi terhadap hasil bisnis yang kita jalankan.

Emergency Fund/Cash Reserved
Banyak bisnis tidak bertahan karena tidak memiliki cash reserved/cadangan dana yang cukup untuk meng-cover kegiatan operasional business yang dalam tahap awal masih belum stabil, dimana kerugian bisa saja terjadi, yang artinya revenue tidak bisa meng-cover expenses. Untuk tahap awal sebaiknya bisnis memiliki 6-12 kali biaya operasional/fixed cost. Modal yang disiapkan perlu mencakup dana ini bukan hanya untuk dana untuk set-up bisnis.

Finance, Accounting & Tax Team.
Tim awal yang dibutuhkan dalam membangun bisnis yang kuat adalah finance & accounting dan pajak. Banyak bisnis tidak melakukan pencatatan transaksi keuangan yang rapi sejak awal, sehingga tidak ada data yang bisa diolah menjadi laporan keuangan yang sangat penting yaitu neraca/balance sheet dan laporan  laba rugi/income statement

Neraca akan menggambarkan posisi aset yang ada dalam bentuk cash, bank account, piutang, peralatan, fixed asset seperti property, dll serta jumlah modal dan utang perusahaan. Sedangkan laporan laba rugi menggambarkan pemasukan, pos-pos pengeluaran yang ada, biaya-biaya, pajak, dan laba/rugi yang terjadi sejak bulan pertama usaha dijalankan. 

Perhitungan pajak sebaiknya dipersiapkan sejak awal baik itu pajak perusahaan maupun pajak karyawan-karyawan yang ada. Pelaporan dan pembayaran pajak harus dilakukan rutin tiap bulan menghindari denda keterlambatan dan membesarnya utang pajak. Saat ini banyak tax consultant yang bersifat freelance dengan biaya bulanan yang terjangkau.

(to be continued)

Comments

Popular posts from this blog

My Reksadana Part 2: Be a Smart Investor

Pengalaman menjadi Self Employee

The Power Of Emergency Fund