Financial Freedom (Part 3)




6. Tip apa saja yang  bisa dijalankan agar kemerdekaan finansial ini bisa segera tercapai? Jika harus investasi atau membuka bisnis, jenis investasi dan bisnis apa yang sebaiknya dilakukan?

Tip-tip yang bisa diingat dan dijalankan agar kemerdekaan finansial bisa diwujudkan:
  • Miliki tujuan keuangan yang benar-benar jelas dan dibutuhkan. Make a plan and take action to achieve that!
  • Financial Planning adalah proses yang membutuhkan waktu, bukan sesuatu hal yang bisa dicapai dalam waktu cepat/instan.
  • Jangan bandingkan diri kita dengan orang lain, apa yang terlihat secara materi belum tentu mencerminkan kondisi keuangan yang sebenarnya. Mulai dengan apa yang ada pada kita dan maksimalkan!
  • Kenali diri kita dengan baik, kelebihan dan kekurangan, sehingga kita bisa mengantisipasi banyak hal sebelum hal tersebut menjadi masalah. Contoh habit/kebiasaan-kebiasaan kecil bisa menjadi bumerang jika dibiarkan berlarut-larut (shopaholic, berhutang, dll).
  • Mulai membuat budgeting/anggaran atas pengeluaran yang disesuaikan dengan penghasilan. Gunakan tools yang banyak tersedia dan bisa diakses secara free, contoh: www.ngaturduit.com. Kita harus tau dan bertanggung jawab terhadap setiap pengeluaran yang ada, jika bukan kita siapa lagi?
  • Lakukan investasi setelah kita memiliki Financial Planning, sesuatu yang dilakukan tanpa dasar yang kuat tidak akan bertahan lama, karena investasi akan membuahkan hasil yang baik jika dilakukan dengan rutin, konsisten dan disertai komitmen untuk jangka panjang. Jangan membeli investasi yang tidak kita mengerti jelas, dan tidak sesuai dengan profil resiko kita (kemampuan kita menanggung resiko), karena setiap investasi mengandung resiko (high risk, high return).


7. Apakah memiliki dana pensiun akan menjamin kemerdekaan finansial nantinya?

Dana Pensiun merupakan salah satu tujuan keuangan utama dalam Financial Planning yang sangat penting untuk dipersiapkan. Sejumlah client dengan usia yang masih sangat muda sudah mulai mempersiapkan Dana Pensiun mereka saat ini, karena investasi sangat terkait dengan waktu investasi, semakin lama waktu investasi maka jumlah investasi yang dipersiapkan akan semakin kecil. Jumlah investasi akan sangat berbeda antara orang dengan usia 25 tahun dengan orang dengan usia 30 tahun saat mereka sama-sama menginginkan memiliki passive income di usia pensiun. Mempersiapkan Dana Pensiun tidak dimulai saat kita memiliki gaji yang kita anggap 'besar' karena besar itu relatif. Saat kita belajar mencukupkan diri maka kita bisa memulai komitmen untuk menyisihkan sebagian penghasilan, (bisa dimulai dari 10-20% dari gaji) yang akan menjadi benih untuk masa depan, sehingga penghasilan tidak hanya habis untuk dinikmati saat ini. Kita tidak ingin kan senang-senang di masa muda namun susah-susah di masa tua, apalagi sampai menyusahkan atau menjadi beban bagi orang lain.

8. Haruskah memiliki finansial planner untuk mencapai kemerdekaan finansial?

Kita harus memiliki Financial Planner untuk mencapai kemerdekaan finansial. Pilihannya bisa diri kita sendiri atau orang lain yang menjadi Financial Planner keuangan kita. Ilmu Perencanaan Keuangan harus dipelajari sebaik-baiknya oleh semua orang. Financial Planner yang kompeten akan memiliki sertifikasi yang jelas dan idealnya international certification atau diakui secara international serta memiliki standar dan kode etik dalam menjalankan prakteknya. Sebaiknya juga adalah yang independen/tidak terkait dengan satu institusi keuangan untuk menghindari conflict of interest, karena dalam Perencanaan Keuangan akan direkomendasikan sejumlah produk (asuransi, investasi, dll) dimana seharusnya diberikan beberapa pilihan, bukan hanya satu produk. Menjadi Financial Planner memiliki sejumlah hal yang harus diperhatikan yaitu terkait :

1.Time. Dibutuhkan waktu untuk menganalisa kondisi keuangan, mengumpulkan data-data, melakukan perhitungan dan membuat sejumlah skenario solusi (action plan dan time frame) yang feasible sesuai kondisi keuangan dan profil resiko agar bisa mencapai tujuan-tujuan keuangan yang penting.

2.Knowledge. Merencanakan keuangan membutuhkan pengetahuan yang harus dipelajari dengan benar, bukan hanya berdasarkan informasi yang didapatkan sepotong-potong atau berdasarkan kata orang-orang yang belum tentu bisa dipertanggungjawabkan. Financial planning yang kita lakukan sebagian besar untuk tujuan-tujuan keuangan penting yang bersifat jangka panjang, sehingga kita harus lebih serius.

3.Decision Making. Kadang tidak mudah mengambil keputusan untuk diri sendiri atau untuk orang-orang terdekat kita karena ada attachment (perasaan, emosi, interest, dll) sehingga sering kita membutuhkan second opinion, informasi dan advice yang netral yang akan membantu kita untuk tetap fokus pada tujuan utama. Banyak orang membutuhkan assistance, reminder, support dari Financial Advisor pada saat ingin mulai menjalankan Financial Plan.

Image taken from here

Comments

Popular posts from this blog

The Power Of Emergency Fund

My Reksadana Part 2: Be a Smart Investor

Good Habits vs Bad Habits