Kemanakah Aset Anda pergi?
Jika saat ini anda sudah mulai menabung, berinvestasi, contoh
membeli property, reksadana, logam mulia,
atau berbisnis maka selanjutnya akan kemanakah semuanya itu jika anda tiada?
Dalam Perencanaan Keuangan, ujungnya adalah yang kita sebut dengan
Perencanaan Waris (Estate Planning).
Bagi sebagian besar orang berbicara mengenai waris dianggap tabu, namun jika
dilihat dari sisi yang berbeda bisa dianggap sebagai satu proses untuk membawa
kejelasan/clarity dan legalitas terhadap kepemilikan
aset-aset yang ada, karena banyak sekali masalah yang terjadi karena
ketidakjelasan dan dalam banyak kasus bisa berujung pada perebutan harta waris.
Selain itu banyak aset tidak bertuan, dikarenakan pemiliknya
tidak menginformasikan kepada siapapun mengenai hal tersebut. Banyak tabungan
yang menjadi dead account karena
tidak diakses selama kurun waktu tertentu, namun tidak ada yang mengklaim,
padahal ada kemungkinan pemiliknya sudah meninggal dunia.
Sebagai pemilik aset atau biasanya dalam hal ini orang tua,
sebaiknya kita terbuka mengenai hal ini kepada orang-orang yang bisa dipercaya,
dan jika anak sudah mulai dewasa mereka juga bisa diajak berdiskusi mengenai
hal ini, karena pada akhirnya mereka yang akan mengelola aset-aset yang
dimiliki oleh orangtuanya. Bekali anak-anak dengan pengetahuan dan dasar-dasar
yang baik dan benar agar mereka tidak hanya menerima warisan materiil, tapi
juga warisan pengetahuan dan prinsip-prinsip hidup agar kekayaan yang diberikan
bisa membawa kebaikan bukan hanya bagi diri mereka tapi juga orang lain.
Langkah yang bisa dimulai adalah dengan mulai menginvetaris
semua aset yang dimiliki, banyak orang tidak mengetahui dengan jelas asetnya. Jangan
lupa hutang juga perlu dicatat karena ahli waris juga akan menanggung beban hutang.
Di luar negeri surat wasiat (will)
di-update setahun sekali, mungkin kita bisa mulai membuat dan melakukan update
jika terjadi perubahan signifikan terhadap aset contoh : jika terjadi pembelian/penjualan
aset, ada anggota keluarga yang meninggal dunia, dll.
"Selesaikan dengan baik,
apa yang sudah dimulai dengan baik."
Image taken from here
Comments
Post a Comment